-
Perhatikan Waktu Ketika Masjid Dibuka
Hal pertama yang harus dipahami adalah waktu masjid dibuka. Kita dapat mengantisipasi untuk datang lebih awal sebelum masjid dibuka, berangkat minimal 10 menit menjelang waktu salat. Hal ini untuk menghindari kemungkinan berdesak-desakan dengan orang lain saat masuk Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.-
Di Masjid Nabawi, pintu mulai dibuka 1 jam jelang azan Subuh dikumandangkan.
-
Pada bulan Ramadan, masjid terbuka selama 24 jam, tetapi tetap akan lebih padat menjelang waktu salat.
-
Pintu masuk di Masjid Nabawi dibedakan antara jamaah laki-laki dan perempuan — jangan sampai tertukar ya!
-
Hal ini sedikit berbeda dengan Masjidil Haram, yang pintu masuknya bercampur antara pria dan wanita.
Mengetahui detail seperti ini dapat memudahkan kita saat masuk ke area masjid.
-
-
Ketahui Letak Tempat Wudhu
Disarankan untuk sudah dalam keadaan suci (berwudu) sebelum memasuki area masjid. Kamu bisa memanfaatkan waktu untuk wudu dari hotel tempat menginap selama di Tanah Suci. Walaupun tempat-tempat wudu tersedia di sekitar masjid, usahakan menjaga wudu selama berada di dalam masjid.
Karena ketika sudah berada di area dalam masjid (terutama Masjidil Haram), suasananya sangat ramai dan penuh dengan jamaah lain yang juga bersiap untuk beribadah.
Menghindari bolak-balik ke kamar mandi sangat dianjurkan, apalagi jika kamu sudah menempati posisi shaf depan yang dekat dengan Ka’bah. Sayang bukan kalau harus meninggalkan tempat? -
Amankan Alas Kaki dan Bawa Alat Salat
Berbeda dengan salat di masjid di tanah air yang mengharuskan melepas alas kaki di luar masjid, di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi kamu wajib merawat sendiri sandal yang dibawa.-
Siapkan tempat khusus (kantong atau tas kecil) untuk menyimpan sandal saat memasuki kawasan masjid.
-
Bawa perlengkapan ibadah sendiri seperti sajadah dan tasbih.
-
Hindari meminjam perlengkapan ibadah dari jamaah lain agar lebih praktis dan nyaman saat beribadah.
Hal ini dilakukan agar kamu tidak kehilangan waktu atau momen beribadah di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
-
-
Ketika Keluar dari Masjid
Seperti saat masuk, disarankan untuk menunggu sebentar sebelum keluar dari masjid hingga situasinya lebih kondusif.-
Biasanya jamaah akan berebut keluar sehingga terjadi desak-desakan.
-
Tunggu 10–15 menit setelah salat berjamaah selesai agar suasana lebih longgar.
-
Gunakan menara Zamzam sebagai acuan arah pintu masuk dan keluar Masjidil Haram.
-
Pastikan alas kaki yang telah dibawa di kantong siap dipakai kembali.
-
Usahakan tetap bersama rombongan jamaah agar tidak tersasar saat kembali ke penginapan.
-
-
Jika Tersasar atau Terpisah dari Rombongan
Mengingat luasnya Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, ada kemungkinan kamu bisa tersasar atau terpisah dari rombongan. Jika ini terjadi:-
Jangan panik, karena panik justru bisa membuat kehilangan arah.
-
Jika tersasar di Makkah, carilah pintu masuk nomor satu, yaitu King Abdul Aziz Gate, untuk kembali ke Masjidil Haram.
-
Jika tersasar di Madinah, tunggulah di pintu masuk Masjid Nabawi.
Tempat pintu masuk adalah lokasi strategis karena banyak jamaah yang keluar masuk, sehingga memungkinkan kamu bertemu kembali dengan rombongan. Kamu juga bisa bertanya atau meminta bantuan kepada jamaah umrah lain dari Tanah Air agar diarahkan kembali ke rombongan.
-
